Cara budidaya jamur tiram bagi pemula – Siapa yang tak kenal dengan jamur tiram? Jamur tiram merupakan salah satu makanan yang menyehatkan. Jamur tiram kaya akan kandungan gizi dan vitamin yang baik bagi tubuh. Diantaranya protein, vitamin, asam amino, antibiotik, dan masih banyak lagi.
Jamur ini juga sangat baik untuk pengidap penyakit kolesterol karena jamur tidak mengandung lemak tak jenuh. Terdapat juga vitamin D dan vitamin B12 yang terkandung dalam jamur ini dan sangat cocok untuk kamu konsumsi. Dalam 100 gram jamur tiram mengandung antara lain:
- Air : 92,5 ml
- Protein : 1,9 gram
- Lemak : 0,1 gram
- Karbohidrat : 5,5 gram
- Serat : 3,6 gram
- Energi 30 kalori dan mengandung mineral Kalsium sebesar 9 mg serta Fosfor 83 mg.
Jamur tiram termasuk dalam kelompok Basidiomycota dan nama ilmiah dari jamur ini adalah Pleurotus Ostreatus. Jamur tiram sendiri memiliki bentuk yang khas yaitu lebar seperti cangkang tiram, berwarna putih dan tumbuhnya bergerombol seperti payung.
Pada alam bebas jamur tiram sering disebut jamur kayu, hal ini karena jamur tiram putih sering tumbuh pada batang kayu yang sudah lapuk. Oleh karena adanya permintaan yang tinggi di Indonesia, sehingga banyak petani yang membudidayakan jamur ini. Jika kamu ingin membudidayakan jamur tiram ini, kamu bisa menyimak tata cara budidaya jamur tiram di rumah bagi pemula yang sangat sederhana dan mudah untuk kamu praktekkan.
Beberapa Tahapan Cara Budidaya Jamur Tiram Secara Sederhana
Sebelum memulai usaha budidaya jamur tiram di rumah, tentunya ada beberapa langkah yang harus kamu persiapkan. Hal ini berkaitan dengan hasil produksi yang maksimal. Karena tanpa adanya persiapan yang matang, tentunya cara budidaya jamur tiram ini akan kurang maksimal.
Nah, untuk mengetahui apa saja yang harus kamu persiapkan sebelum memulai usaha budidaya jamur tiram ini, ada baiknya kamu menyimak langkah-langkah berikut ini.
Baca Juga :
- Inilah Tujuan Dari Pembungkusan Buah Mangga Saat Masih Kecil
- Kekurangan dan Kelebihan Budidaya Tanaman Hias di Dalam Pot
1. Persiapan Kumbung (Rumah Jamur)
Kumbung atau yang juga rumah jamur ini merupakan tempat untuk perawatan baglog dan pertumbuhan jamur. Kumbung merupakan sebuah bangunan yang didalamnya terletak rak-rak untuk penyimpanan baglog. Bangunan kumbung harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban untuk pertumbuhan jamur nantinya.
Pada umumnya, kumbung terbuat dari bambu atau kayu. Untuk bagian dinding kumbung sendiri, bisa kamu membuatnya dari anyaman bambu (gedek) ataupun papan. Sedangkan bagian atapnya terbuat dari genteng atau sirap.
Jangan menggunakan atap dengan berbahan asbes ataupun seng. Hal ini karena asbes atau seng dapat mendatangkan panas yang nantinya kan menghambat pertumbuhan jamur. Sedangkan pada lantainya jangan diplester, karena air bekas untuk menyiram jamur dapat meresap ke tanah bertujuan untuk menjaga kelembaban ruangan.
Dalam kumbung ini, terdapat rak-rak yang berisi kisi-kisi yang nantinya digunakan untuk menyimpan baglog. Rangka rak bisa terbuat dari kayu atau bambu. Peletakan rak sebaiknya sejajar untuk mempermudah waktu perawatan. Antara satu rak dengan yang lainnya akan dipisahkan dengan lorong untuk perawatan.
Untuk ukuran ketinggian ruang antar rak tidak kurang dari 40cm, dalam satu rak bisa untuk 2-3 tingkat. Lebar rak 40 cm dan panjang tak sekitar 1 meter. Dengan ukuran ruas rak seperti ini mampu memuat sekitar 70-80 baglog. Jumlah rak yang akan kamu gunakan bisa disesuaikan dengan jumlah baglog.
Lakukan persiapan terlebih dahulu sebelum baglog masuk kedalam kumbung, berikut langkah-langkah yang harus kamu lakukan:
- Pembersihan kumbung dan rak untuk penyimpanan baglog dari kotoran.
- Lakukan pengapuran dan penyemprotan fungisida pada bagian dalam kumbung, diamkan selama 2 hari sebelum baglog dimasukan kedalam rumah jamur.
- Setelah bau obat dan fungisida hilang, kemudian masukan baglog yang sudah siap untuk pertumbuhan dengan adanya tanda-tanda permukaannya tertutupi serabut berwarna putih.
Lihat Juga :
- Cara Budidaya Ternak Jangkrik Bagi Pemula
- Cara Budidaya Buah Pala Bagi Pemula Dengan Prospek Bisnis Menggiurkan
2. Persiapan baglog
Baglog adalah media tanam tempat untuk meletakkan bibit jamur tiram. Karena jamur pada umumnya hidup dari kayu yang sudah lapuk, maka bahan utama dari baglog terbuat dari serbuk gergaji.
Kemudian bungkus baglog dengan plastik berbentuk silinder, bisa plastik transparan maupun warna hitam. Pada salah satu ujungnya jangan lupa untuk diberi lubang, tujuan dari lubang tersebut ialah tempat untuk tumbuhnya jamur tiram yang nantinya akan menyempul keluar.
Sebagai informasi, pada usaha budidaya jamur tiram skala besar, biasanya petani akan membuat baglog sendiri. Namun bagi petani pemula dengan modal terbatas dapat membeli baglog dari pihak luar. Sehingga nantinya petani jamur tiram yang baru pemula akan lebih fokus pada usaha budidaya.
3. Cara Perawatan Baglog
Ada dua cara dalam penyusunan baglog pada rak, yaitu meletakkan baglog secara vertikal yang mana arah lubang tumbuh jamur menghadap ke atas. dan peletakan secara horizontal, yang mana lubang mengarah ke samping.
Kedua cara ini memiliki kelebihan masing-masing. Akan tetapi penyusunan secara horizontal merupakan cara yang lebih aman saat penyiraman air. Jika terdapat kelebihan air dalam penyiraman, maka air tidak akan masuk ke dalam baglog. Selain itu, apabila waktu panen tiba akan lebih mudah dalam proses pemanenan. Akan tetapi, dengan penyusunan horizontal ini lebih banyak penggunaan ruangan saat penataan baglog.
Tata Cara Perawatan Budidaya Jamur Tiram di Rumah
Sebelum penyusunan baglog, jangan lupa buka terlebih dulu cincin dan kertas penutup baglog. Lalu diamkan selama kurang lebih 5 hari. Jika lantai kumbung terbuat dari tanah sebaiknya lakukan penyiraman untuk menambah kelembaban ruangan.
Setelah itu, potong ujung baglog yang bertujuan untuk memberikan ruang pertumbuhan yang lebih lebar. Biarkan selama 3 hari tanpa adanya penyiraman, penyiraman cukup pada lantai kumbung saja. Penyiraman sebaiknya menggunakan sprayer dengan metode berbentuk kabut, bukan dengan tetesan air. Semakin sempurna pengkabutan maka akan semakin baik hasilnya.
Frekuensi penyiraman bisa kamu lakukan sebanyak 2-3 kali dalam sehari, tentunya dengan memperhatikan suhu dan kelembaban kumbung. Usahakan untuk menjaga suhu kumbung sekitar 16-24°C agar produktivitasnya tetap terjaga.
Pemanenan Jamur Tiram
Bila baglog yang permukaannya telah tertutup sempurna dengan miselium, maka biasanya dalam kurung waktu 1-2 minggu sejak tutup baglog terbuka, maka jamur akan tumbuh dan sudah dapat kamu panen.
Baglog jamur mampu panen hingga 5-8 kali dengan perawatan yang baik pastinya. Bagi petani pemula dengan baglog yang memiliki bobot sekitar 1kg akan menghasilan jamur sebanyak 0,5 kg. Setelah itu, baglog dapat dibuang atau menjadikan baglog sebagai bahan pupuk kompos.
Saat panen tiba ditandai dengan jamur telah mekar dan membesar. Tepatnya bila ujungnya terlihat meruncing, namun tudungnya belum pecah dan warna jamur masih putih bersih. Jika masa panen jamur terlewat setengah hari saja maka akan mengakibatkan warna menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya pecah. Bila seperti ini, akan membuat jamur lebih cepat layu dan tidak tahan lama. Adapun jarak panen pertama dengan panen berikutnya sekitar 2-3 minggu.
Baca Juga :
Akhir Kata
Demikian ulasan singkat mengenai cara sederhana budidaya jamur tiram di rumah bagi pemula. Semoga informasi yang kami berikan dapat menambah pengetahuan pembaca. Semoga apa yang kami sampaikan bisa bermanfaat dan menambah referensi kalian semua. Tunggu info-info menarik lainnya dari kami.
Tim goletsinfo.com
Pingback: Kelebihan dan Kekurangan Budidaya Tanaman Hias di Dalam Pot